Limbah merupakan buangan atau sesuatu yang tidak terpakai, dapat berbentuk cair, gas dan padat. Limbah domestik adalah air buangan yang berasal dari limbah rumah tangga, seperti air bekas cucian, dapur, kamar mandi, dan toilet.
Berdasarkan tingkat kepadatan dan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia, limbah domestik dapat menjadi ancaman yang cukup serius terhadap pencemaran lingkungan perairan bila tidak segera diuraikan. Kebanyakan masyarakat membuang langsung limbah domestik dan kotoran/tinja secara sengaja ke sungai atau selokan air.
Limbah cair domestic mengandung 99,9% air dan 0,1% zat padat. Zat padat terdiri dari 85% protein; 25% karbohidrat; 10% lemak dan sisanya zat anorganik terutama butiran pasir, garam-garam dan logam. Sebenarnya lingkungan itu sendiri memiliki kemampuan untuk mendegradasi senyawa-senyawa pencemar yang masuk ke dalamnya melalui proses biologis dan kimiawi.
Namun, sering kali beban pencemaran di lingkungan lebih besar dibandingkan dengan kecepatan proses degradasi zat pencemar tersebut secara alami. Akibatnya, zat pencemar akan terakumulasi sehingga dibutuhkan campur tangan manusia dengan teknologi yang ada untuk mengatasi pencemaran tersebut.
Biodegradasi didefinisikan sebagai suatu proses oksidasi senyawa organik dan anorganik oleh mikroorganisme, baik di tanah, perairan, atau pada pengolahan air limbah. Biodegradasi merupakan salah satu pengolahan limbah secara biologi yang sering dipilih karena efektif untuk pengolahan limbah organik terlarut dan membutuhkan biaya yang sedikit. Namun keberhasilan pengolahan limbah secara biologi sangat tergantung pada aktivitas dan kemampuan mikroorganisme pendegradasi bahan organik dalam limbah.
Prinsip pengolahan limbah secara biologi adalah pemanfaatan aktivitas mikroorganisme seperti bakteri, fungi, dan protozoa. Mikroorganisme tersebut merombak limbah organik menjadi senyawa organik sederhana dan mengkonversikannya menjadi gas karbondioksida (CO2), air (H2O) dan energi untuk pertumbuhan dan reproduksinya adalah salah satu produk komersial yang digunakan untuk bioaktivator pendegradasi limbah organik. dapat digunakan untuk mengefektifkan pengolahan limbah secara aerob.
Mikroorganisme dalam limbah tidak hanya mengkonsumsi limbah organik, akan tetapi juga melepaskan beberapa macam enzim yang berfungsi untuk mengurai nitrit, lemak, dan selulosa menjadi air (H2O) dan gas karbon dioksida (CO2). Bau busuk limbah akan hilang, kandungan BOD, COD, NH3, kandungan logam berat, dan zat padat tersuspensi akan turun, serta akan menetralkan pH.